Minggu, 02 Desember 2012

Organisasi


F. Organisasi Formal dan Informal

           Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini, yaitu :

Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

Organisasi Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.

Organisasi Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.






Organisasi Informal :

          Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
           
            Argyris mengemukakan empat bidang utama organisasi informal berbeda dengan organisasi formal.

1.      Hubungan antar pribadi, dimana dalam organisasi formal digambarkan dengan jelas, sedang dalam organisasi informal tidak di gambarkan dengan jelas, yang tergantung kepada kebutuhan mereka.
2.      Kepemimpinan dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan secara informal.
3.      Pengendalian perilaku, dalam organisasi formal pengendalian perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedang kelompok informal mengndalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.      Ketergantungan, karena kaasitas pemimin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, sedang bawahab tergantung pada kelompok informal.


G. Departementasi (Departementation)

Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi. Macam bentuk departementasi yaitu :

1. Departementasi Fungsional
          Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.

o   Kebaikannya :
a.       Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
b.      Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
c.       Memusatkan keahlian organisasi.
d.      Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.


o   Kelemahannya :
a.       Menciptakan konflik antar fungsi.
b.      Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
c.       Umpan balik yang lambat.
d.      Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
e.       Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.




2.  Departemen Devisional

            Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a)       Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b)      Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c)      Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
d)     Struktur organisasi divisional atas dasar proses
 Pengelompokan kegiatan atas dasar proses yang sering di jumpai dalam departemen produksi. Kegiata-kegiatan dapat di kelompokan menjadi departemen pemboran, penggalian, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir, Ini digunakan atas dasar pertimbangan ekonomis.
e)      Struktur organisasi divisional atas dasar alphanumerical
Dapat di gunakan pada pelayanan telepon, misalnya nomer 0000005000000 di tempatkan dalam satu departemen dan lainnya di tempatkan di departemen yang lain juga.

o   Kebaikan struktur divisional:
1.      Semua kegiatan, keterampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan di kelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.      Semua kegiatan mudah untuk di koordinasi dan prestasi kerja terpelihara.
3.      Kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat.
4.      Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
5.      Merumuskan tanggung jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggung jawaban atas prestasi kerja.
6.      Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.      Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.      Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.



o   Kelemahan struktur divisional:
1.      Berkembangnya persaingan difungsional potensial atas sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2.      Seberapa besar delegasi wewenang di berikan.
3.      Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan.
4.      Menimbulkan kosistensistensi kebijaksanaan antar divisi.
5.      Maslah di publikasikan sumber daya dan pralatan yang tidak perlu.