Minggu, 02 Desember 2012

Organisasi


F. Organisasi Formal dan Informal

           Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini, yaitu :

Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

Organisasi Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.

Organisasi Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.






Organisasi Informal :

          Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
           
            Argyris mengemukakan empat bidang utama organisasi informal berbeda dengan organisasi formal.

1.      Hubungan antar pribadi, dimana dalam organisasi formal digambarkan dengan jelas, sedang dalam organisasi informal tidak di gambarkan dengan jelas, yang tergantung kepada kebutuhan mereka.
2.      Kepemimpinan dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan secara informal.
3.      Pengendalian perilaku, dalam organisasi formal pengendalian perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedang kelompok informal mengndalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.      Ketergantungan, karena kaasitas pemimin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, sedang bawahab tergantung pada kelompok informal.


G. Departementasi (Departementation)

Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi. Macam bentuk departementasi yaitu :

1. Departementasi Fungsional
          Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.

o   Kebaikannya :
a.       Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
b.      Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
c.       Memusatkan keahlian organisasi.
d.      Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.


o   Kelemahannya :
a.       Menciptakan konflik antar fungsi.
b.      Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
c.       Umpan balik yang lambat.
d.      Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
e.       Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.




2.  Departemen Devisional

            Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a)       Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b)      Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c)      Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
d)     Struktur organisasi divisional atas dasar proses
 Pengelompokan kegiatan atas dasar proses yang sering di jumpai dalam departemen produksi. Kegiata-kegiatan dapat di kelompokan menjadi departemen pemboran, penggalian, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir, Ini digunakan atas dasar pertimbangan ekonomis.
e)      Struktur organisasi divisional atas dasar alphanumerical
Dapat di gunakan pada pelayanan telepon, misalnya nomer 0000005000000 di tempatkan dalam satu departemen dan lainnya di tempatkan di departemen yang lain juga.

o   Kebaikan struktur divisional:
1.      Semua kegiatan, keterampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan di kelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.      Semua kegiatan mudah untuk di koordinasi dan prestasi kerja terpelihara.
3.      Kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat.
4.      Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
5.      Merumuskan tanggung jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggung jawaban atas prestasi kerja.
6.      Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.      Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.      Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.



o   Kelemahan struktur divisional:
1.      Berkembangnya persaingan difungsional potensial atas sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2.      Seberapa besar delegasi wewenang di berikan.
3.      Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan.
4.      Menimbulkan kosistensistensi kebijaksanaan antar divisi.
5.      Maslah di publikasikan sumber daya dan pralatan yang tidak perlu.

Minggu, 24 Juni 2012

Manusia dan Tanggung Jawab

     Manusia dan tanggung jawab, hakekatnya semua manusia memiliki tanggung jawab, baik tanggung jawab dirinya, maupun dengan yang lain.
Makna dari tanggung jawab sendri adalah, bagaimana cara manusia memberikan yang terbaik dari segala sesuatu yang ada pada manusia itu sendiri. Misal dalam aktifitas sehari-hari, menjalankan segala perintah mau agama ataupun tugas kuliah, itu adalah suatu bentuk dari tanggung jawab manusia dari hidupnya...

mungkin itu tulisan saya tentang tanggung jawab manusia, terimakasih....

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

              Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Gelisah artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut. Manusia yang gelisah selalu dihantui rasa khawatir dan takut.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan (anxiety) yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
             Tragedi dunia modern tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis, dan egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan seterusnya. Kegelisahan dalam konteks budaya dapat dikatakan sebagai akibat adanya instrik manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari “kesenpurnaan”. Atau dari segi batin manusia, gelisah sebagai akibat noda dosa pada hati manusia. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang sekaligus membuat orang lain menjadi korbannya.
              Penyebab kegelisahan dapat pula dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk membaga dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui apa kegelisahannya, seolah-olah tanpa sebab.
Ini berbeda dengan kegelisahan “terapan” yang terjadi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari, seperti kegelisahan karena anaknya sampai malam belum pulang, orang tua yang sakit keras, melakukan perbuatan dosa yang ditentang nuraninya, dan sebagainya.
            Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian. Perasaan-perasan ini silih bergantidengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah adalah hatinya tidak tenteram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik dan sebagainya.
Menurut Sigmund Freud perasaan cemas ada tiga macam, yaitu:
1. Kecemasan objektif
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang, orang tua yang sakit keras, dan sebagainya.
2. Kecemasan neurotik (saraf)
Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari nurani. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut .
Menuruy S. Freud kecemasan dibagi dalam tiga macam:
a. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan ini timbul karena orang itu takut dengan bayangannya sendiri atau takut dengan egonya sendiri sehingga menekan dan menguasai egonya.
b. Rasa takut irasional atau fobia. Rasa takut ini mudah menular sehingga kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuatdapat menimbulkan rasa takut.
c. Rasa takut ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya.
3. Kecemasan Moral
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, takut, gelisah, cinta, rasa kurang (inferiot).
Rasa ini biasanya dihubungkan dengan keadaan orang lain atau keadaan lainyang menjadi sebab perbandingan yang diinginkan. Iri dan sebagainya itu mungkin tidak beralasan, artinya hanya memandang dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan orang lain.

              Sebab-sebab orang gelisah adalah pada hakikatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh: apabila ada suatu tanda bahaya (banjir, gunung meletus atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan adanya bahaya yang akan mengancam hilangnya hak beberapa orang sekaligus, misalnya : hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, dan mungkin hak nama baik

sumber: http://adi-supriyanto.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-kegelisahan.html

Kamis, 03 Mei 2012

Pandangan Hidup

Pandangan hidup,  adalah suatu pemikiran dimana setiap manusia harus memiliki arah hidup, atau bisa di bilang pandangan hidup.
Pandangan hidup itu kembali kepada pribadi masing masing yang menjalaninya, mau di bawa kemana arah hidupnya.
Yang jelas semua makhluk hidup menginginkan yang terbaik dalam hidupnya untuk saat ini, dan seterusnya
Kebahagiaan dunia maupun akhirat,, itulah yang di cari dalam hidup ini........
:) :) :)

Manusia dan Keadilan

Manusia dan Keadilan


Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Macam-macam keadilan


  • Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang
selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud
dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
  • Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.
  • Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Kejujuran


Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya

apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan.
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.
Kecurangan


Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.

Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.

Nama baik


Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik!”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Pemulihan Nama Baik


Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah  pemulihan kepada kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian  rehabilitasi dalam UU No. 14 Tahun 1970 adalah  pemulihan hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22 KUHAP,  rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena permohonan ganti kerugian, karena aparat salah melakukan penangkapan, atau tidak sesuai dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu (setelah praperadilannya dikabulkan oleh hakim) maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali. Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi itu adalah pihak yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan (ada campur tangan aparat) karena rehabilitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka atau terdakwa. Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan hanya menyangkut nama baik saja karena rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya. Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.


Sebagai contoh:
Rangga memberikan makanan kepada teman sekolahnya Retno yang kebetulan sedang tidak membawa makanan dan uang saku. Dilain kesempatan ketika Rangga lupa membawa bekal makanan dan uang sakunya atau sedang dalam kesulitan, Retno memberikan makanan atau bantuan kepada Rangga. Perbuatan Retno kepada Rangga tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.

opini:
menurut saya pribadi kejujuran itu sendiri adalah suatu keadaan apa adanya dimana seseorang akan memiliki kesadaran penuh untuk mengetahui dan menanggung konsekuensi yang diakibatkan oleh perkataan maupun perbuatan yang akan dilakukannya. sedangkan kecurangan itu kebalikannya dari kejujuran, dimana seseorang yang memiliki kesadaran penuh yang dengan sengaja bertindak tidak pada kenyataannya meskipun akan membawa dampak buruk bagi dirinya sendiri maupun orang-orang disekelilingnya.
pada dasarnya kejujuran akan cenderung lebih banyak memberikan efek positif ketimbang negatifnya jika dibandingkan dengan kebohongan alias kecurangan. tetapi bagaiman dengan bohong demi kebaikan? sering kali kita mendengar seseorang yang mengatakan bahwa ia akan berbohong demi kebaikan karena hal itu akan membuat keadaan terasa lebih nyaman, padahal kebohongan yang ia lakukan hanya akan membawa dampak yang lebih buruk lagi baginya dan dia tahu akan hal itu. orang yang melakukan kebohongan yang demikian biasanya sadar betul bahwa hal tersebut akan membawa dampak negatif lebih besar daripada mengatakan kejujuran, hanya saja tipikal orang yang seperti menurut saya, tidak berpikir panjang akan konsekuensi yang disebabkan dan kurang bijaksana dalam menentukan pilihan. karena pada dasarnya kecenderungan seseorang untuk jujur maupun curang merupakan suatu pilihan yang bersumber dari hati nurani, moral dan akhlak seseorang.


sumber :
http://abra139210.wordpress.com/2011/03/20/manusia-dan-keadilan/

Jumat, 06 April 2012

Keindahan

Indah
Begitu indah wajahmu
ketika ku melihat wajahmu terpancar cahaya yang begitu indah
aku tertarik denganmu
ingin rasanya aku memilikimu

Wajahmu yg indah terus membayang bayangi pikiranku
setiap ku beraktifitas hanya wajahmu yg terlintas di benakku
wajahmu mengalihkan duniaku
suatu hari nanti akan ku nyatakan cintaku padamu......

Kamis, 29 Maret 2012

Manusia dan Penderita

jenis-jenis phobi dan penjelasan

phobia adalah rasa takut seseorang akan sesuatu yang berlebihan dan susah akan dihilangkan


macam-mcam phobia yang banyak dialami oleh banyak orang antara alain:
Ablutophobia – Takut mandi, mencuci, atau membersihkan.
Altophobia – Takut akan ketinggian.
Agraphobia  – Takut Dengan pelecehan seksual.
Aichmophobia –takut dengan segala benda tajam (seperti silet, jarum pentul, pisau, gunting, golok)
Algophobia -Takut sakit.
Agyrophobia – Takut dengan segala persimpangan jalan.

sumber:
http://windartilestari.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-penderita.html
Androphobia – takut sama orang lain.
Aquaphobia – takut air.(Apa artinya penderita ini gak pernah mandi? seperti Ablutophobia? )
Aviophobia – Aviatophobia – takut menggunakan pesawat terbang/kendaraan angkasa lain.
bibliophobia – takut pada buku (Ada yg tahu kenapa gak?)
Coulrophobia – Takut badut (wah, Saya waktu kecil juga takut buanget sama ini)
Dendrophobia – takut dengan pohon <– siapa sih yang enggak, apalagi kalau ada “penghuninya” Wkwkw.
Emetophobia – Takut muntah.
Erotophobia – Takut dengan masalah sex atau berkaitan denganhal tersebut
Felinophobia – takut akan kucing (Ada artis juga nih kena phobia macam ini, ayo siapa)
Gelotophobia – Takut ditertawakan (Pasti Mereka bukan pelawak)
Gerascophobia – takut menjadi tua (Seperti nya ini cewek nih)
Glossophobia – takut berbicara di depan umum <– Demam Panggung nih ceritanya
Gynophobia – Takut dengan perempuan. <– Kalau Hantu perempuan sih saya takut!
Heliophobia – takut sinar matahari<–1. MungkinPenderita ini takut kulitnya hitam, atau 2. Dia itu Keluarga Vampir
Hemophobia , – Takut melihat darah yang muncrat dari tubuh manusia atau hewan. /Ueekkhh
lygopobia – ketakutan akan kegelapan. Alone in the dark nih!
iatrophobia – takut sama dokter (hehe.. takut diapain ayoo)
lachanophobia – ketakutan dengan sayur-sayuran<—Loh sayur kan bagus loh untuk tubuh!
Necrophobia – takut mati! (Banyakin beramal gan!)
panophobia – takut akan segala-galanya (waduuhh! gimana nih)
Phasmophobia – takut dengan Setan, hantu atau sesuatu yang nakutin tp tidak tampak.
Pyrophobia – takut api.
Scopophobia – takut memandang atau menatap.
Somniphobia – – takut tidur.(Beda sama amnesia yang penyakit)
Triskaidekaphobia Takut dengan nomor 13 (yang katanya/dipercaya sebagai angka sial).
Venustraphobia – takut dengan perempuan yang cantik jelita (phobia yang aneh!) 
diatas dalah beberapa contoh phobia yang dialami oleh kebanyakan orang,masih banyak lagi jenis-jenis phobia yang dilami oleh orang  dan gamukin saya sebutkan satu persatu karen msih banyk jenis phobia yang sialami oleh orang lainnya.

Pertemuan

Pertemuan di hari itu
buat ku s'lalu fikirkanmu
ketika kau tanyakan namaku
ku tersipu malu

Mata indahmu hadirkan
jawaban hidupku

engkau terbaik untukku
engkau ada tuk menemaniku
disaat ku butuh cinta
Kasih sayangmu hanya untuk ku

Rabu, 21 Maret 2012

Suku Jawa Tengah

  Suku Jawa (Jawa ngoko: wong Jowo, krama: tiyang Jawi) merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. [1] Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.

Bahasa

  Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.

Kepercayaan

Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.

Profesi

  Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.

Stratifikasi sosial

  Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.

Seni

  Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.

 Tokoh-tokoh Jawa

    Abdurrahman Wahid, Mantan Presiden Republik Indonesia.
    Ahmad Dahlan, Ulama (Kyai) dan pendiri organisasi Muhammadiyah.
    Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia.
    Hasyim Asyari, Pendiri Nahdatul Ulama.
    HM. Soeharto, Mantan Presiden Republik Indonesia.
    Julius Darmaatmadja, Uskup Agung Jakarta dan Mantan Ketua KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) 2000-2006.
    Khofifah Indar Parawansa, Politikus dan Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
    Megawati Soekarno Poetri, Mantan presiden republik indonesia dan sekaligus presiden wanita pertama di Indonesia
    Michelle Branch, Penyanyi internasional berdarah keturunan Jawa.
    Nurcholish Madjid, Cendekiawan dan budayawan.
    Paul Salam Soemohardjo, Ketua Parlemen Suriname dan Ketua Partai Pertjaja Luhur di Suriname.
    Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral.
    RA. Kartini, Pahlawan Nasional.
    Saifullah Yusuf, Mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Sekarang menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur.
    Soekarno, Proklamator dan mantan Presiden Republik Indonesia.
    Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia.
    Wage Rudolf Supratman, Pencipta lagu "Indonesia Raya".
    Wahid Hasjim, Pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia




sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa
opini:
Menurut saya, suku jawa adalah suku yang familyer/suku yang banyak dikenal bnyak orng, karena masyarakatnya sudah cukup modern dan sudah banyak menyebar di daerah selain pulau jawa